Populasi
dan Sampel
Populasi
Secara ringkas, populasi penelitian
adalah keseluruhan objek penelitian, yaitu a set (or collection) of all
elements possessing one or more attributes interests. Jadi setiap anggota
populasi harus mempunyai karakteristik tertentu yang sama yang akan diteliti.
Contoh populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2007, atau seluruh karyawan tetap pada perusahaan X,
seluruh siswa sekolah X tahun ajaran 2007, atau seluruh pengguna sabun X di
Kota Y dan sebagainya.
Hasil penelitian diharapkan dapat
mewakili keseluruhan populasi penelitian yang telah ditetapkan di awal
penelitian. Berbagai asumsi harus dipenuhi agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan terhadap keseluruhan populasi penelitian. Beberapa asumsi
statistik yang diperlukan misalnya normalitas data atau uji non response bias.
Untuk populasi dengan jumlah anggota
populasi yang besar, maka dapat dilakukan penelitian terhadap sebagian dari
anggota populasi tersebut, tetapi masih mempunyai ciri atau karakteristik yang
mampu mewakili keseluruhan populasi penelitian tersebut. Sebagian anggota
populasi tersebut sering disebut sampel yang dipilih atau ditentukan dengan
berbagai metode ilmiah yang ada.
Sampel
Sampel adalah sebagian (cuplikan)
dari populasi yang masih mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan
populasi dan mampu mewakili keseluruhan populasi penelitian. Sampel
dipergunakan ketika jumlah seluruh anggota populasi terlalu banyak sehingga
tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian terhadap populasi secara
keseluruhan, misalnya populasi penelitian adalah masyarakat pada suatu kota
tertentu. Sampel juga digunakan ketika jumlah populasi secara keseluruhan tidak
dapat ditentukan secara pasti, misalnya populasi pengguna produk tertentu pada
suatu kota.
Persyaratan utama adalah bahwa
sampel harus mampu mewakili populasi secara keseluruhan. Oleh karena itu,
penentuan jumlah sampel dan pengambilan sampel penelitian harus ditentukan
secara sistematis agar benar-benar mampu mewakili populasi secara keseluruhan.
Secara garis besar, metode penentuan jumlah sampel terdiri dari dua ciri, yaitu
metode acak (random sampling) dan tidak acak (non random sampling). Metode acak
adalah memberikan kesempatan kepada seluruh populasi penelitian untuk menjadi
sampel penelitian tanpa melihat struktur atau karakteristik tertentu. Metode
non random sampling dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada populasi
dengan ciri atau karakteristik tertentu untuk menjadi sampel penelitian, di
mana ciri dan karakteristik tersebut harus dikaitkan dengan tujuan penelitian.
Sebagai ilustrasi penelitian dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa rasio keuangan terhadap harga
saham. Maka beberapa kriteria yang dapat diambil untuk penentuan non random
sampling misalnya: Perusahaan tidak mengeluarkan kebijakan selama periode
penelitian. Kriteria ini diambil karena kebijakan perusahaan dapat secara
langsung merubah harga saham tanpa melihat ada atau tidaknya pengaruh dari
rasio keuangan. Kebijakan tersebut misalnya stock split, merger dan akuisisi,
right issue atau kebijakan yang lain. Selain itu masih dapat diberikan
kriteria-kriteria yang lain yang mendukung pelaksanaan penelitian, misalnya
ketersediaan data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar